Hari ini ada KTB remaja. Bahannya tentang saat teduh. Waktu awal kebaktian, anak remaja yang datang hanya sedikit, saya sampai pikir....kok banyak yang ga datang, apa karena mereka udah tau bakal ada KTB n err........malas datang :P Sempat agak panik juga, gimana kalau anak KTB saya semua pada ga datang.
Untungnya waktu udah dibagi ke kelompok, semua datang kecuali 1 orang, tapi ada 1 orang lagi yang baru, jadi kita tetap KTB berempat. Yang bagusnya, mereka mau berkomitmen untuk saling mengingatkan sa-te hehe....bagus deh.
Malamnya, ngobrol-ngobrol ama satu teman saya tentang pernikahan. Dia kasih 1 perikop, awalnya saya ga tau dia ambil perikop itu darimana, waktu saya baca, kok kaya ga pernah baca. Saya kirain dia ambil dari Deuterokanonika lho (dan malah sempat berpikir...jangan-jangan ayat ini yang menjadi dasar peraturan selibath -_-! )
Ternyata sesudah diselidiki (saya buka SABDA.org), perikop yang dia kasih itu dari 1 Kor 7. Duh, jadi malu.........padahal udah baca alkitab awal-akhir beberapa kali tapi waktu baca perikop ini, seperti baca for the first time. Artinya...selama ini saya baca alkitab harian ga sepenuhnya diresapi, asal baca doank. >< (maluuu....)
Waktu saya bilang ke teman saya. "Kamu ambil ayat dari 1 Kor 7, ya?" Dia bilang,"Benar, wah kamu emang pintarr" (Kebayang ga malunya saya, saya tau juga'kan karena nyontek. Padahal tadinya ga tau sama sekali malah mengira kalau itu ga ada di alkitab -_-! dan sekarang malah dipuji.....................malu dhee)
Teman saya ini cukup unik, dia bilang kalau dia sedang dalam "Happy Single Mode", yang artinya lagi happy being a single dan ga mo mikirin yg namanya pacaran apalagi married. Kita berdiskusi cukup rame (sebelum akhirnya terputus karena internetnya disconnect dan saya harus merestart kompie sampai 4x...)
Sesudah berdiskusi tentang err.......apakah sebaiknya seseorang harus married atau tidak -_-! , dia tanya pendapat saya. Saya waktu itu menjawab spontan sih. Saya bilang, kalau memang kita ingin berkeluarga, maka Tuhan pun tahu kerinduan kita itu. Kalau Tuhan ijinkan, maka Dia akan memberikan kita someone pada waktu yang sudah Dia tentukan, yaitu pada saat keduabelah pihak siap untuk build a relationship. Tapi kalau Dia melihat kita lebih baik tidak berkeluarga, maka Dia akan mempersiapkan hati kita untuk....ya hidup sebagai single.
Anyway, perikop itu'kan perkataan Paulus. Jadi maksud Paulus supaya kita hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi (keluarganya), dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi, tapi kalau mau married juga ga apa-apa sih. Tapi ini'kan pendapat Paulus. Kalau kita lihat di alkitab'kan dari semenjak penciptaan, Tuhan pun menciptakan Hawa sebagai penolong bagi Adam. Dan 2 lebih baik daripada 1. Hmmm............pendapat orang emang beda-beda sih....
Anyway, interesting discussion. Hopefully teman saya itu ga kelamaan di "Happy Single Mode"-nya. Ntar 'kebablasan' hihihi... :P
Monday, September 24, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment