Monday, August 27, 2007

Prayer Walking @ BTRTS - 25 Aug 2007

Dalam rangka bulan misi, kita mengadakan Prayer Walking (doa keliling) di Buddha Tooth Relic Temple and Museum (BTRTS).



Prayer walking adalah salah satu teknik berdoa. Secara sederhana, prayer walking adalah: "berjalan dan ngobrol dengan Tuhan". Kita mendoakan apa yang kita lihat, dengar, dan rasakan sesuai dengan dorongan Roh Kudus. Kita bisa bersyukur untuk hal-hal positif, berdoa syafaat untuk hal-hal yang negatif. Biasanya berdoa hanya dalam hati, tidak dengan menutup mata, dan tidak menggunakan pose-pose berdoa secara umum (melipat tangan, etc).

BTRTS merupakan temple Buddha baru yang diresmikan pada hari Waisak / 31 May 2007. Tempatnya cukup mudah untuk diakses publik. Lokasinya di Chinatown, sekitar 10 menit jalan kaki dari Chinatown MRT.



Temple ini juga adalah sekaligus museum Buddhism. Gedungnya modern campur tradisional. Mempunyai beberapa lantai/ruangan yang sebagian besar bisa dimasuki publik/turis. Waktu kunjungan cukup fleksibel ( 4.30am-9pm ). Pengunjung membutuhkan sekitar 1 jam untuk menjelajahi keseluruhan ruangan yang ada.

Secara lokasi, temple Buddha ini terletak tidak jauh dari temple Hindu Sri Mariaman dan gereja Kristen Fairfield Methodist Chuch.

Alasan prayer walking di lokasi ini adalah karena pemuda/i GPBB yang 1st generation Christian'kan cukup banyak yang berlatar belakang dari keluarga Buddhist (atau Buddhist dengan campuran kepercayaan Tionghoa). Dengan prayer walking on-site di sebuah temple Buddha, para pemuda/i bisa lebih mengerti apa yang dipercayai penganut Buddhism (ada museumnya), melihat apa yang dilakukan penganut Buddhism dalam temple, dan mendoakan hal-hal yang dipimpin Roh Kudus ketika kita berada disana.

Jam 1.30pm kita kumpul di Chinatown MRT. Tapi pas saya kesana....ternyata saya orang pertama yang sampai -_-! Setelah menunggu yang lainnya sampai jam 2pm, akhirnya baru kekumpul 4 orang (termasuk saya n sang EO). Jadi, akhirnya saya bertiga jalan duluan, EOnya tinggal di MRT nungguin yang lain.

Gedung temple ini cukup besar:
* Basement: kantin --> kita ga kesini :P

* Lantai 1 : ruang doa besar
Waktu kita datang, udah banyak orang yang berdoa. Di Lt. 1 ini, ada 2 ruang doa.
1. Hundred Dragons Hall
Ruang ini dipenuhi oleh banyak orang. Kaya ruang kebaktian.. Di bagian depan, ada para biksu yang membaca sutra di depan patung Buddha Samadhi.






Dindingnya dihiasi miniature patung Buddha. Miniatur patung Buddha ini boleh diadopsi dengan harga SGD$100,000 satunya :P. Ada bermacam-macam miniatur Budha.

Yang ini Buddha Compassion & Buddha Detachment




Buddha Emptiness & Buddha Peace


Buddha Love & Buddha Wisdom




Buddha Forgiveness



2. Cintamanicakra Avalokitesvara Hall
Letaknya di belakang Hundred Dragons Hall. Tapi yang ini sepi banget. Hanya ada 1 orang wanita (bikhuni?) yang berdoa ke 1 patung Dewi Guan Yin (Goddess of Mercy). Patung Budha ini cukup unik karena memiliki 7 lengan yang masing-masing memegang benda yang berbeda-beda. Setiap benda punya artinya tersendiri.





Setelah jalan-jalan memutar sambil lihat-lihat, kita memutuskan untuk langsung naik ke Lt. 2

* Lantai 2: museum Buddha --> lagi direnovasi :( Jadi ga bisa masuk..

* Lantai 3: sejarah Buddha
Di lantai ini, kita bisa melihat patung-patung dan juga sejarah Buddha dari mulai lahir, mati sampai kedatangannya yang keduakali. Beberapa patung sudah diadopsi orang. Saya sempat bingung, maksudnya 'adopsi' itu apa. Ternyata menurut teman saya, patung-patung itu sudah dibeli orang tapi tetap disimpan ditemple ini, bukan dibawa pulang. Jadi kepemilikannya bukan atas nama temple Buddha ini, tapi barangnya masih boleh tetap ditaruh disana.



Saya sempat melihat ada 1 anak kecil yang berlarian dari 1 patung Buddha ke patung lainnya. Setiap kali dia berdiri di depan patung Buddha itu, dia membungkuk memberikan hormat / menyembahnya. Saya ceritakan ini ke 1 teman saya yang latar belakang Buddhist. Dia bilang kalau dia dulu juga seperti itu. Menyembah patung Buddha tanpa tahu apa maksud semua itu. Sedih juga...dari kecil diajari seperti itu tanpa tahu apa yang mereka lakukan. Hanya mengikuti perintah orang tua.

* Lantai 4: The Sacred Buddha Tooth Relic Chamber
Di lantai ini tempat ditaruhnya Buddha's tooth. Di balik kaca, di dalam stupa yang terbuat dari emas'lah Buddha's tooth disimpan. Ruangan didalam tentunya dianggap 'suci'. Lantainya pun terbuat dari emas.

Katanya, Tooth Relic Chamber ini biasanya ditutup (pakai tirai ungu). Tapi untungnya hari ini ga.. Jadi kita bisa lihat ke dalam (dari balik kaca -_-!)




* Rooftop
Di lantai paling atas, ada taman :). Ada 1 pavillion, namanya 10000 Buddhas Pavillion.



Sepanjang lorongnya, ada miniatur patung Buddha. Dan sebagian besar diantaranya udah diadopsi. Kalau lihat foto di bawah, ada nama-nama yang diselipin pakai kertas bening'kan? Nah, itu nama orang yang mengadopsinya :)


Didalam pavillionnya ada 1 lonceng besar yang berputar.


Dinding pavillion ini dipenuhi dengan miniatur patung Buddha yang terbuat dari emas. Kalau di foto, kelihatannya dindingnya bercorak merah emas garis-garis'kan? Nah, sebenarnya yang warna emas itu ya.. miniatur patung Buddhanya, ditempatin di 1 box warna merah :). Jadi 1 ruangan memang isinya miniatur itu makanya disebut 10000 Buddhas Pavillion. Sempat bercanda juga dengan teman saya, gimana kalau ada yang curi patungnya. Ternyata ada CCTVnya. Jadi kalau masih nekat curi...kemungkinan ga akan 'selamat' keluar dari temple ini hahaha! :P

Wolfie dapat link dari internet. Katanya gigi Buddha itu mungkin aja gigi lembu :P. www.museumofhoaxes.com/hoax/weblog/comments/4655/

Sesudah dari prayer walking, sebagian dari kita mau nunggu yang lain untuk balik ke gereja sama-sama dan nanti dilanjutkan dengan PP. Tapi saya dan teman saya harus duluan pergi karena ada persiapan KTB Remaja :)

* Foto-fotonya semua diambil dari internet. Sebagian besar diambil dari flickr (ada beberapa pictures taken by williamcho).

No comments: