Tuesday, March 1, 2011

Evil Company

Kejadiannya kemarin sore.

2 orang kepala warehouse masuk ke ruang meeting. Ada apakah gerangan? Yah.. dugaan kita sih pastinya mereka kena marah (soalnya emang selama ini kalo mereka dipanggil ke ruang meeting pasti karena mereka bikin masalah huehehehe..). Tapi ternyata kita salah.

Seuda 2 orang ini keluar, 5 orang buruh dari China dipanggil masuk. Dari dalam terdengar suara salah 1 orang buruh yang marah-marah.

Waktu mereka keluar, kita baru tau... mereka diberhentikan. Dan.. their last day is on the same day.

Pantesan kepala warehouse dipanggil. Buat ngasih tau ke mereka kalo mulai sekarang mereka harus kerja duaan, kaga ada yang bantuin lagi (kacian dyeh..)

Tentunya semua orang shock. Dengar-dengar sih alasannya karena selama ini mereka kan stay di warehouse dan kata si Finance Manager (FM), itu tuh illegal. Kalo ketauan ama petugas MOM (Ministry Of Manpower), bisa bahaya. Dan kalo company cari tempat buat mereka di luaran, mahal banget biayanya. Jadi karena company g ini pelit merasa kemahalan, maka mereka dipulangkan ke negaranya.

Waktu g denger sih, g ragu. Masa karena masalah akomodasi gitu doank pada dipulangin sih? Emangnya mereka ga bisa cari kamar sendiri di luaran? Kata colleague g, "Ga bisa laa.. ntar siapa yang ngurusin mereka?". Lha! Badan uda segede geblok gitu masa ngurus diri sendiri aja ga bisa?? Alasan tuuuuuuuuh.

Pagi ini g ngobrol ama Alin (colleague n teman Indo satu2nya di company ni). Dia bilang masalahnya bukan karena akomodasi. Si FM (seperti biasa) bohong pake alasan itu, padahal alasan sebenarnya sih karena levy buat workers naek n company ini ga kuat ga mau bayar.

Langsung deh cek internet n nemuin ini:

THE construction sector is set to be the hardest hit by changes to the foreign worker levies.

Building firms can expect to pay an average of $320 more a month for every Work Permit holder between now and July 2013.

Other sectors get off more lightly. Companies in services will pay an average increase of $260 monthly for each Work Permit holder, while those in manufacturing will fork out $130 more, according to the Ministry of Manpower (MOM).

For the Construction sector, average levy rates will go up by a further $200 over the same period on top of the earlier announced increase of about S$130.

However, all employers of S-Pass holders can expect to pay an average of $240 more per month for each of these workers over the same period.

Jadi kalo berdasarkan MOM:

Construction Levy rate monthly ($)
1 local full-time worker to 7 foreign workers

Skilled and on MYE: $ 160
Experienced & exempted from MYE: $ 310
Unskilled: $ 470

Karena China workers kita itu tergolong unskilled, jadi kira-kira sekarang company ini harus bayar sekitar $670/orang.

Dan... sekarang ada peraturan baru lagi. Buruh ga boleh biayain tempat tinggal sendiri. Harus company yang bayarin akomodasi dia. Yah.. makanya company ini keberatan, karena levy aja uda muahal, eee... malah harus sediain tempat tinggal buat 5 orang ini pula. Ya sudah.. cara paling sadis gampang ya pulangkan mereka ke rumah ibunya..

Waktu hubby g denger, dia bilang, "your company is an evil company"..

Yup, hubby g ga asal ngomong. Dia punya alasan kuat. Dia bilang, pekerja asing dari China, Bangladesh dan negara lainnya yang kerjaannya jadi buruh ato tukang bersih2, cuci WC etc itu datang ke Singapore dengan utang sana sini, jual ladang, harta dll.

Datang ke Singapore kan butuh modal. Yah.. mereka kaya TKI lah, pergi ke negeri orang untuk cari kehidupan yang lebih baik buat mereka n keluarga yang nunggu mereka di kampung halaman.

Sekarang.. hutang belum lunas, baru juga datang eee... dah disuruh pulang, sama aja suruh mereka bunuh diri!

G pernah dengar ada 1 buruh (foreign worker). Dia datang ke Singapore dengan jual harta, utang sana sini di kampung halamannya. Datang ke Singapore masih harus bayar agen (yang biayanya selangit). Dia kerja di konstruksi. Tapi sesudah projeknya beres, kontraknya ga diperpanjang. Dia jadi pengangguran. Dia mau balik, ga ada uang, belum lagi mengingat utang dia di kampung halaman yang menumpuk. Masa balik dengan tangan kosong? Mau stay disini.. tapi ga ada yang mo mempekerjakan dia. Dia ga ada uang. Akhirnya apa? Yah.. dia bunuh diri dengan loncat ke rel MRT.

Ini beneran atao kaga? Yah.. kaga tau ya. Kan g juga cuma dnger2 doank. Tapi kalo beneran juga g ga kaget lah. Inilah kenyataan hidup.

Kebayang 5 china workers.. Baru datang, utang belom lunas, eee.. dah disuruh balik. Dan bukan itu aja! Hari ini dikasih tau kalo mereka ga akan dipake lagi, hari ini juga last day mereka n 3 hari lagi mereka dah harus cabut ke China.

"It's an evil company. Get out from there lah", kata hubby.

Yey mas.. urusan keluar sih gampang, tapi sapa mo nampung? Emangnye yey mo jadi single bread winner? :P

No comments: