Ini dia behind the scenes of Hospital!!
* The Team
Tim musik + singers :) Singers yang pake jas lab
Magnificat choir
MC
Publikasi (Sayang... ngga ada foto tim-nya -__-!)
Ushers yang udah didandan jadi kaya suster :D
Tim make-up
Tim dekor
Mhuahaha... ga kesampaian jadi dokter, yah.. pake jas lab mejeng didepan papan nama juga gapapa dyeeeh... (Ini ama tim kostum juga)
Ceritanya kita berdua mo dengerin detak jantung Bebert, tapi yang paling kanan sono malah membanggakan namanya yang tertera di papan nama XD Ga kompak iih :P
Foto-foto diatas hanya sebagian kecil aja sih... Mau tau berapa besar tim secara keseluruhan? Ini dia...........
Tadaaa..................... Total kira-kira 160 orang.
* Detail Dekorasi
Bagi penonton sih detail ini mungkin ngga kelihatan, tapi yah... kita mau giving our best.
Ini foto Friska dan sang ayah.. Beneran ada khaaan :) Disampingnya ada berbagai piagam kedokteran Dr. Adhi.
Kita mau mendekorasi supaya sebelum penonton masuk ruangan, mereka udah bisa merasakan suasana Hospital.. So.. dibuatlah papan nama dokter ini :). Nama-nama yang tertera adalah nama-nama panitia yang terlibat. Semua bergelar "Dr." ^^
Di belakang panggung yang sempit inilah tempat para pemain menunggu giliran..
Taro clue biar tau sapa dan kapan para pemainnya harus keluar...
* Preparations
Tim make-up memulai aksinya...
Katanya, untuk bisa memake-up gadis umur 20++ ini jadi kaya ibu-ibu.. atau lebih tepatnya.. nenek-nenek, maka selain dibuat kerutan-kerutan diwajah, mulutnya juga disumpal ama kapas biar kaya agak menggembung!! Wah.. keren keren :D
Before...
After...
Hihihi... tampang mamanya lucu banget yaaaaaa XD
Para pasien harus dimake-up juga. Pake perban biar keliatan kalo mereka itu pasien...
Pasien yang berbahagia.........
Yang ini lagi latihan supaya adegan ngegossip di club bisa lebih gress :)
Yang ini lagi agak santai, jadi foto-foto sambil nunjuk nama masing-masing di papan nama...
* Tahukah kamu???
1. Adegan Friska di scene 3 yang lagi hujan-hujanan, Friskanya itu benaran kita siram pake air :D2. Pertunjukkannya 'kan ada 2x. Nah, di pertunjukkan kedua, singers merasa jas lab-nya bikin kagok, so.. mereka lepas :P3. Lampu sorotnya ada yang pecah tepat 1 jam sebelum kita mulai!!!4. HP Friska yang dijatuhin pas dia shock waktu diputusin itu cuma HP mainan
5. Beberapa pemain, sekalipun terlihat serius di panggung, tapi sebenarnya mereka "rame", bisa lihat foto-foto skandal berikut hihihih ^^
Pasangan ter-gress...
Yang 1 kaya cewe, yang lain kaya junkie -_____-! Pasangan yang cocok mhuaahahahaha XD
6. Tim publikasinya sangat-sangat kreatif, sampai-sampai banyak orang yang tertipu, berikut beberapa kejadian menarik
* Ada 1 orang bapak-bapak datang ke gereja n nanya ke teman saya, "Maaf, permisi tanya, RS Gethsemane itu dimana ya?". Ada juga yang nanya, "Saya lulusan kuliah kedokteran di Indo, mau cari kerja di SG. RS Gethsemane itu RS Indo ya? Bisa terima orang Indo'kan? ----> RS Gethsemane itu cuma fiksi, itu nama RS tempat drama ini terjadi :P
* Ada 1 orang email: "Terimakasih untuk undangan drama musikalnya. Btw, boleh saya minta no tlp Dr. Adhi? Teman saya ada yang sakit dan mau konsultasi..." ----> Dr. Adhi itu papanya Friska = tokoh fiksi XD
* Kejadian ini sesudah dramanya selesai. Ada 1 orang ketemu ama AN (Yang peranin Om Roy) waktu di MRT. AN yang sedang nyenyak tidur di MRT dibangunkan oleh panggilan "Om Roy! Om Roy!". Dilihatnya seorang anak secondary. "Om Roy! Gimana kabarnya? Om masih sakit? dsb..." Jadilah si AN menjelaskan kalo tokoh di drama itu fiksi -____-!
Hahaha... banyak kejadian menarik'lah :D Dan bagi kita panitia, kita senang melayani. Bahkan kalau ada pertunjukkan seperti ini lagi, sepertinya sebagian besar panitia masih mau terlibat :)
Apa mau bikin sekuelnya? Hehehe.... tunggu kelanjutannya ^^
Thursday, May 7, 2009
Wednesday, May 6, 2009
The Hospital Musical Drama (Part III) * The Story 2 * - 11 Apr 2009
Scene 2
John n Daisy pulang dari dokter. Di ruang tamu mamanya sudah menunggu. Tadinya sih mereka mau kabur dari mamanya, apa daya.. ketahuan juga :P
Mamanya langsung menginterogasi mereka tentang hasil check-up ke dokter. John menjelaskan kalo dokter bilang kandungan Daisy lemah dan keguguran yang terakhir (Daisy udah keguguran 2x sebelumnya) membuat kondisi tubuhnya drop, dan akan berbahaya buat kesehatan janin di dalamnya.
Mama John langsung bete denger itu. Dia juga membandingkan mereka yang sudah menikah lebih dari 5 tahun dengan anak tetangganya yang sekarang udah punya 3 anak.
John bilang, kalau Tuhan berkenan, Tuhan akan memberikan pada waktunya. Mereka hanya perlu percaya dan berdoa kepadaNya. Mendengar hal itu, mamanya malah makin marah, "Tuhan..Tuhan..Tuhan..! Mau sampai kapan berdoa sama Tuhan? Kamu itu anak mama satu-satunya! Kamu tahu kalo Mama sering ditanya sama saudara-saudara kita tentang kalian? Kenapa udah menikah begitu lama masih belum punya anak, pertama-tama mama masih bisa bilang kalau kalian belum mau, tapi sampai kapan belum maunya? Mereka juga pasti bertanya-tanya. Mama ga mungkin kasi tahu mereka kalo kalian sudah keguguran dua kali...." (hii... ngomong dialog sepanjang itu sambil marah-marah, kebayang nda siih mamanya secerewet apa... :P)
Daisy yang shock n stress langsung menutup mukanya dengan kedua tangannya. Tiba-tiba Daisy merasa mau muntah, pusing, kesakitan dan ga lama pingsan John menatap istrinya yang terkulai lemas. Yang bisa ia lakukan hanyalah berdoa..
John n Daisy pulang dari dokter. Di ruang tamu mamanya sudah menunggu. Tadinya sih mereka mau kabur dari mamanya, apa daya.. ketahuan juga :P
Mamanya langsung menginterogasi mereka tentang hasil check-up ke dokter. John menjelaskan kalo dokter bilang kandungan Daisy lemah dan keguguran yang terakhir (Daisy udah keguguran 2x sebelumnya) membuat kondisi tubuhnya drop, dan akan berbahaya buat kesehatan janin di dalamnya.
Daisy bilang dia berjanji akan ikutin semua saran mama(mertua)nya itu, makan yang sehat dan banyak istirahat. Tapi mamanya malah bilang percuma, karena kalau dokter udah bilang bahaya ya artinya bahaya.
Mamanya kemudian mengingatkan bahwa sudah berkali-kali ia ingin mengajak mereka ke orang pinter. Anak teman mamanya udah bertahun-tahun ga punya anak tapi begitu kesana beberapa kali, ga lama langsung berhasil. Sang mama kemudian meminta mereka pergi sembahyang tapi ditolak. Hal ini semakin membuatnya marah, "Nah, itu! Kamu ga pernah mau dengerin omongan orang tua! Kalo kamu ga kasian sama mama ya udah, kalo sampai kalian keguguran lagi mama ga heran."
Mamanya kemudian mengingatkan bahwa sudah berkali-kali ia ingin mengajak mereka ke orang pinter. Anak teman mamanya udah bertahun-tahun ga punya anak tapi begitu kesana beberapa kali, ga lama langsung berhasil. Sang mama kemudian meminta mereka pergi sembahyang tapi ditolak. Hal ini semakin membuatnya marah, "Nah, itu! Kamu ga pernah mau dengerin omongan orang tua! Kalo kamu ga kasian sama mama ya udah, kalo sampai kalian keguguran lagi mama ga heran."
Mama n John langsung panik dan Daisy dibawa ke hospital.
Scene berganti ke hospital....
Scene berganti ke hospital....
Janji yang indah itu terbang
Harapan itu melayang
Kini yang ada, hanya tanda tanya
Akan doa yang tak terjawab
... dstHarapan itu melayang
Kini yang ada, hanya tanda tanya
Akan doa yang tak terjawab
Salahkah kami, Tuhan, yang setia?
Sampai kapankah kami harus menunggu?
Salahkah kami Tuhan, yang meratap?
Sampai kapankah kami harus menanti?
Haruskah kami melangkah dalam tawaran yang bukan jalan dan kehendakMu?
Haruskah kami meny’rah dalam pengharapan?
Haruskah kami menyimpang dari Engkau?
Demi mendapat buah cinta,
yang kami nanti dengan air mata……
Huhuhu TT__TT Sedih...
Janitor yang sedang membersihkan lantai didepan kamar mereka berkata, "Kasihan sekali. Mereka yang diberi malah menyia-nyiakan, mereka yang mengharap malah tidak dijawab. Hidup memang penuh misteri.." Fokus beralih ke Om Roy yang didorong di kursi roda (Hehehe... kursi roda asli donk :P)
Tiba-tiba kepalanya mulai terasa sakit dan dia pun berteriak-teriak kesakitan sampai jatuh dari kursi roda.. Janitor dan istrinya langsung menolong, sementara anaknya memanggil dokter.
Suster Anna yang kebetulan lewat kaget dan marah karena pasien dibawa keluar tanpa pengawasan dokter. Tapi begitu ketemu dokter, ee... langsung deh sikapnya manis -_-!
Suster junior: "Bapak liat ga suster kepala! Main perintah, tapi begitu dokter datang langsung muka manis! U-uh! Be-te!"
Adegan ini juga ditutup dengan janitor yang berkata, "Dulu..dia pun anak baru yang manis. Ramah dan ceria kepada semua, semangat dalam bekerja, menghibur pasien lewat senyumannya. Tapi, waktu 5 tahun telah mengubahnya begitu rupa. Perlakuan keras dari suster kepala sebelumnya telah mengubahnya menjadi keras dan dingin. Benar, manusia dibentuk dari lingkungannya, seseorang bisa berubah begitu rupa kalo ia tidak bisa menjaga hatinya.."
---------------------------------------- layar ditutup
Scene 3
Sementara itu Friska yang lagi frustasi karena ditinggal ama pacarnya (yang selalu dia banggakan), jalan luntang-lantung hujan-hujanan dijalanan..
Teman-temannya berusaha mengajak dia kembali clubbing, tapi ditolaknya..
Friska mulai menyadari kesalahannya..
Apa artinya? Apa artinya?
Kuteruskan hidup yang sia-sia
Siapakah aku? Siapakah aku?
Hanyalah sampah yang tak berharga
Tangisilah aku
Seluruh dunia memalingkan muka
Tangisilah aku
Seluruh bumi menutup telinga
... dst
Friska bermonolog.. mengingat-ingat kasih ayahnya..
Papa..
Aku yang meninggalkanmu
Bukan kau yang membuangku
Aku yang tlah memilih untuk begini
... dst
“Bolehkah aku pulang... Papa?”
Adegan shift ke ruangan lain di mana Om Roy sedang dirawat.
Suster junior ini sedang berusaha menghibur Om Roy. Tapi ya... Om Roy-nya udah sekarat gituh, gimana bisa bereaksi -___-!
Suster Anna ngga sengaja melihat mereka berdua. Dia pun teringat akan masa-masa dulu ketika dia masih peduli dengan para pasiennya, ketika pekerjaan menjadi seperti pelayanan demi melihat senyuman para pasiennya..
Dia mulai menyesali akan sikapnya selama ini....
Oh... Ada apa dengan aku ini?
Kenapa hati ramah berubah beku
Kenapa s'mangat ku berubah layu
... dst
Oh... Kurindukan diriku yang dulu...
Ketika ci-ta merasuk su-kma
Kemanakah aku...?
Adegan shift ke John n Daisy.
John sudah mulai kehilangan imannya.. Dia pun meminta Daisy mempertimbangkan usulan untuk pergi ke orang pinter!! @0@!!
Kontan Daisy kaget, dia meminta John untuk terus berdoa, tapi John langsung marah, "ebih banyak berdoa?? Apa tidak cukup doa kita selama ini?? Kalau Tuhan memang masih bersama kita, kita pasti sudah dikaruniai anak sekarang. Tidak mungkin Ia memberi kita harapan, dan mengambilnya dengan menggugurkan kandunganmu. Mungkin Tuhan memang sudah meninggalkan kita, Daisy!"
Mereka pun terdiam...............
Tiba-tiba terdengar teriakan, lalu fokus adegan kembali ke kamar Om Roy. Om Roy kejang dan berteriak kesakitan, istri dan anaknya mulai panik, dokter dan suster junior bergegas masuk untuk memeriksa apa yang terjadi. Om Roy kehilangan kesadaran....
Dokter berusaha menyelamatkannya....
------------------------------Freeze------------------------------
Janitor masuk ke panggung. Dan mulai menyanyi.. (Janitor bernyanyi seakan-akan mau merelate antara penderitaan setiap tokoh dengan penderitaan yang sudah dialami oleh Kristus..)
Ini bukan karena suara Janitornya jelek yah! Suaranya bagus loh :). Janitor seakan menyanyikan buat Suster Anna, tapi suster Anna tidak mau peduli dan tetap menutup telinga.
Manusia, ingatkah TUHAN-mu?
Cambuk yang merobek daging-Nya
Mahkota duri yang menusuk tiap sudut kepala-Nya
Paku yang menembus tulang menggantung-Nya
Ingatlah sengsaraNya, dan berat tanggungan-Nya
Ia pernah, dan Ia mengerti
... dst
Janitor lalu pergi meninggalkan panggung, dan adegan kembali unfreeze dan fokus ke kamar Om Roy
Tuhan, kepadaMu kuserahkan nyawaku (Om Roy lalu tergeletak lemas, dan bunyi dari mesin menunjukkan kalau jantungnya sudah berhenti berdetak dan sudah tidak ada tanda2 kehidupan lagi.. :'(
Dokter keluar ruangan. Melihat ayahnya dari jauh, Friskapun berdiri, dan dengan ragu-ragu berjalan sangat perlahan mendekati papanya.
Dokter itu, yang melihat Friska dari jauhpun pertama-tama ragu-ragu apakah ia tidak salah liat, lalu iapun berlari mendekati anak yang ia kasihi itu dan memeluknya...
-------------------------- The End --------------------------
Epilog
Para pemain keluar satu persatu dan meringkas perjalanan hidup mereka dalam nyanyian :)
Yang ditutup dengan 1 keyakinan:
Tuhanku mengerti Yesusku peduli
tanda salib bukti cinta kasihNya
Hatiku bersuka kutemukan jawabnya
pada diriNya penebus hidupku
Hehe... Om Roy pake jubah putih karena dia'kan udah meninggal ^^
Dilanjutkan dengan khotbah singkat dari ko Budi
Ditutup dengan Epilog 2, kali ini semua pemain + dancers keluar n jemaat diajak menyanyikan lagu tema Hospital :)
What a show ^^..............
All photos taken from: GPBB Gallery
Sampai kapankah kami harus menunggu?
Salahkah kami Tuhan, yang meratap?
Sampai kapankah kami harus menanti?
Haruskah kami melangkah dalam tawaran yang bukan jalan dan kehendakMu?
Haruskah kami meny’rah dalam pengharapan?
Haruskah kami menyimpang dari Engkau?
Demi mendapat buah cinta,
yang kami nanti dengan air mata……
Huhuhu TT__TT Sedih...
Janitor yang sedang membersihkan lantai didepan kamar mereka berkata, "Kasihan sekali. Mereka yang diberi malah menyia-nyiakan, mereka yang mengharap malah tidak dijawab. Hidup memang penuh misteri.." Fokus beralih ke Om Roy yang didorong di kursi roda (Hehehe... kursi roda asli donk :P)
Tiba-tiba kepalanya mulai terasa sakit dan dia pun berteriak-teriak kesakitan sampai jatuh dari kursi roda.. Janitor dan istrinya langsung menolong, sementara anaknya memanggil dokter.
Suster Anna yang kebetulan lewat kaget dan marah karena pasien dibawa keluar tanpa pengawasan dokter. Tapi begitu ketemu dokter, ee... langsung deh sikapnya manis -_-!
Suster junior: "Bapak liat ga suster kepala! Main perintah, tapi begitu dokter datang langsung muka manis! U-uh! Be-te!"
Adegan ini juga ditutup dengan janitor yang berkata, "Dulu..dia pun anak baru yang manis. Ramah dan ceria kepada semua, semangat dalam bekerja, menghibur pasien lewat senyumannya. Tapi, waktu 5 tahun telah mengubahnya begitu rupa. Perlakuan keras dari suster kepala sebelumnya telah mengubahnya menjadi keras dan dingin. Benar, manusia dibentuk dari lingkungannya, seseorang bisa berubah begitu rupa kalo ia tidak bisa menjaga hatinya.."
---------------------------------------- layar ditutup
Scene 3
Sementara itu Friska yang lagi frustasi karena ditinggal ama pacarnya (yang selalu dia banggakan), jalan luntang-lantung hujan-hujanan dijalanan..
Teman-temannya berusaha mengajak dia kembali clubbing, tapi ditolaknya..
Friska mulai menyadari kesalahannya..
Apa artinya? Apa artinya?
Kuteruskan hidup yang sia-sia
Siapakah aku? Siapakah aku?
Hanyalah sampah yang tak berharga
Tangisilah aku
Seluruh dunia memalingkan muka
Tangisilah aku
Seluruh bumi menutup telinga
... dst
Friska bermonolog.. mengingat-ingat kasih ayahnya..
Papa..
Aku yang meninggalkanmu
Bukan kau yang membuangku
Aku yang tlah memilih untuk begini
... dst
“Bolehkah aku pulang... Papa?”
Adegan shift ke ruangan lain di mana Om Roy sedang dirawat.
Suster junior ini sedang berusaha menghibur Om Roy. Tapi ya... Om Roy-nya udah sekarat gituh, gimana bisa bereaksi -___-!
Suster Anna ngga sengaja melihat mereka berdua. Dia pun teringat akan masa-masa dulu ketika dia masih peduli dengan para pasiennya, ketika pekerjaan menjadi seperti pelayanan demi melihat senyuman para pasiennya..
Dia mulai menyesali akan sikapnya selama ini....
Oh... Ada apa dengan aku ini?
Kenapa hati ramah berubah beku
Kenapa s'mangat ku berubah layu
... dst
Oh... Kurindukan diriku yang dulu...
Ketika ci-ta merasuk su-kma
Kemanakah aku...?
Adegan shift ke John n Daisy.
John sudah mulai kehilangan imannya.. Dia pun meminta Daisy mempertimbangkan usulan untuk pergi ke orang pinter!! @0@!!
Kontan Daisy kaget, dia meminta John untuk terus berdoa, tapi John langsung marah, "ebih banyak berdoa?? Apa tidak cukup doa kita selama ini?? Kalau Tuhan memang masih bersama kita, kita pasti sudah dikaruniai anak sekarang. Tidak mungkin Ia memberi kita harapan, dan mengambilnya dengan menggugurkan kandunganmu. Mungkin Tuhan memang sudah meninggalkan kita, Daisy!"
Mereka pun terdiam...............
Tiba-tiba terdengar teriakan, lalu fokus adegan kembali ke kamar Om Roy. Om Roy kejang dan berteriak kesakitan, istri dan anaknya mulai panik, dokter dan suster junior bergegas masuk untuk memeriksa apa yang terjadi. Om Roy kehilangan kesadaran....
Dokter berusaha menyelamatkannya....
------------------------------Freeze------------------------------
Janitor masuk ke panggung. Dan mulai menyanyi.. (Janitor bernyanyi seakan-akan mau merelate antara penderitaan setiap tokoh dengan penderitaan yang sudah dialami oleh Kristus..)
Ini bukan karena suara Janitornya jelek yah! Suaranya bagus loh :). Janitor seakan menyanyikan buat Suster Anna, tapi suster Anna tidak mau peduli dan tetap menutup telinga.
Manusia, ingatkah TUHAN-mu?
Cambuk yang merobek daging-Nya
Mahkota duri yang menusuk tiap sudut kepala-Nya
Paku yang menembus tulang menggantung-Nya
Ingatlah sengsaraNya, dan berat tanggungan-Nya
Ia pernah, dan Ia mengerti
... dst
Janitor lalu pergi meninggalkan panggung, dan adegan kembali unfreeze dan fokus ke kamar Om Roy
Tuhan, kepadaMu kuserahkan nyawaku (Om Roy lalu tergeletak lemas, dan bunyi dari mesin menunjukkan kalau jantungnya sudah berhenti berdetak dan sudah tidak ada tanda2 kehidupan lagi.. :'(
Dokter keluar ruangan. Melihat ayahnya dari jauh, Friskapun berdiri, dan dengan ragu-ragu berjalan sangat perlahan mendekati papanya.
Dokter itu, yang melihat Friska dari jauhpun pertama-tama ragu-ragu apakah ia tidak salah liat, lalu iapun berlari mendekati anak yang ia kasihi itu dan memeluknya...
-------------------------- The End --------------------------
Epilog
Para pemain keluar satu persatu dan meringkas perjalanan hidup mereka dalam nyanyian :)
Yang ditutup dengan 1 keyakinan:
Tuhanku mengerti Yesusku peduli
tanda salib bukti cinta kasihNya
Hatiku bersuka kutemukan jawabnya
pada diriNya penebus hidupku
Hehe... Om Roy pake jubah putih karena dia'kan udah meninggal ^^
Dilanjutkan dengan khotbah singkat dari ko Budi
Ditutup dengan Epilog 2, kali ini semua pemain + dancers keluar n jemaat diajak menyanyikan lagu tema Hospital :)
What a show ^^..............
All photos taken from: GPBB Gallery
Monday, May 4, 2009
The Hospital Musical Drama (Part II) * The Story 1 * - 11 Apr 2009
Ok, jadi ceritanya, di drama ini ada 4 bagian:
Sang Janitor mengingat-ingat masa lalu, betapa banyak hal yang sudah terjadi selama 5 tahun belakangan ini.
Adegan kemudian dilanjutkan ke kejadian 5 tahun yang lalu.......................
Oh, betapa indah hariku
Suster: "masih sakit ga mas?"
Pasien: "masih'lah asal selama sakit bisa ketemu ama suster cantik terus mah"
*** Dialog dibuat sendiri oleh penulis, bukan terjadi pada kejadian sebenarnya. (Tapi kalau ternyata benar adanya, itu hanyalah kebetulan semata :P)
Suster: "Coba pak, ini berapa?"
Pasien: "Duh bu, saya TK juga ga lulus, mana saya tau soal angka!"
Suster Anna pun menari dengan para suster dan pasien (yang sepertinya akan segera dinyatakan sembuh. Ya iya la.. kalo uda bisa nari pastinya dah sembuh donk!!)
Suster Anna yang ga sengaja melihat mereka, kemudian menghibur mereka..
Ibu, janganlah bersedih
Hai anak muda
Om Roy yang baru keluar dari ruang dokter terlihat bahagia sekali karena dia sudah dinyatakan sembuh dari tumor otaknya :)
Friska kemudian mengungkapkan kekesalannya terhadap papanya.
Om Roy pun datang lagi. Masih dengan hati gembira, seakan-akan ingin menceritakan pada seluruh dunia kalo dia udah sembuh. Cuma ya.. karena di RS ketemunya ama pasien n suster doank, ya udah dia ceritanya ke mereka (sambil dansa-dansa segala ama susternye - wihh.. Om Roy-nya genit ih hehehe :P)
Awalnya saya sempat bingung... Ini 2 pasien kok ga balik ke belakang panggung ya? Dari sejak adegan suster Anna loh! Apa mereka terlalu serius baca koran jadi lupa balik gituh ya?
Baru disini saya ngerti... ternyata mereka jadi penari latar buat adegan Om Senang eeh... Om Roy! :P
Hai nona manis
Ya! Hidup ini indah
Waktu nunggu diluar ICU, suster Anna kebetulan lewat. Tante Roy langsung nanya keadaan suaminya yang disambut dengan nada juteknya suster Anna, "Maaf saya ada urusan lain, Ibu tunggu dokternya saja!". Suster Anna berjalan cepat menjauhi mereka. Istri dan anak Om Roy hanya bisa pasrah menunggu dokter..
Sewaktu anak Om Roy membawakan minuman buat mamanya, dia berpapasan dengan Daisy dan John baru keluar dari ruang dokter. Daisy lagi hamil (lagi). Tapi kata dokter, kandungan dia lemah jadi ada kemungkinan dia bakal keguguran lagi. Mamanya John telepon menanyakan keadaan mereka dan John janji untuk membicarakan hal ini sesampainya mereka dirumah (Mereka tinggal bareng ama mamanya John).
Sesudah mereka selesai konsultasi dan meninggalkan ruang dokter, tinggalah sang dokter sendirian. Dia melihat foto dia dengan anaknya, Friska, sambil bertanya-tanya dimana anaknya itu (Bagi yang baca entry blognya Friska -disini- kita tahu bahwa Friska kabur dari rumah :P)
Tak akan kubosan, tak mungkin kuberhenti sekejap pun
"Katamu diriku selalu menghiasi pikiranmu siang dan malam" --> Hihihi... Saya senang ekspresi wajah teman Friska yang cowo hihihi...
Bagaimana kelanjutannya?
Apa kalian penasaran?..............
1. Prolog : dibuka dengan janitor, dilanjutkan dengan kejadian 5 tahun yang lalu
2. Scene 1-3: keadaan saat ini
3. Epilog : penutup
2. Scene 1-3: keadaan saat ini
3. Epilog : penutup
Prolog - 5 TAHUN YANG LALU...
Adegan dibuka dengan sang Janitor (tukang bersih-bersih di RS) yang sedang mengepel lantai. Eeh.. dia lihat ada buletin RS yang tergeletak di lantai. Didalam buletin tsb adalah wawancara suster Anna yang baru saja dipromosiin jadi suster kepala (bagi yang mau tahu buletinnya kaya apa sih? Lihat posting sebelumnya)
Sang Janitor kemudian masuk kebalik panggung..
Suster Anna keluar dengan cerianya.
Baju biru menandakan bahwa dia masih suster junior. Dia baru mulai kerja di RS. Masih idealis n ceria (Masih belum merasakan pahit getirnya dunia kerja hehehe :P). Lihat aja lirik lagu yang dinyanyikannya...
Baju biru menandakan bahwa dia masih suster junior. Dia baru mulai kerja di RS. Masih idealis n ceria (Masih belum merasakan pahit getirnya dunia kerja hehehe :P). Lihat aja lirik lagu yang dinyanyikannya...
Oh, betapa indah hariku
Masa depan cerah menantiku
Secerah matahari bersinar
Oh, betapa indah hidupku
Jalan panjang kini di depanku
Menantiku tuk melangkah
Tak kan, kusia-siakan ilmu yang kudapat
Kan buktikan pada dunia, siapa dirikuSecerah matahari bersinar
Oh, betapa indah hidupku
Jalan panjang kini di depanku
Menantiku tuk melangkah
Tak kan, kusia-siakan ilmu yang kudapat
... dst (sorry ye.. blum dapet ijin masukkin liriknye ke blog hehe :P)
Beberapa suster junior yang lain pada memeriksa pasien
Beberapa suster junior yang lain pada memeriksa pasien
Suster: "masih sakit ga mas?"
Pasien: "masih'lah asal selama sakit bisa ketemu ama suster cantik terus mah"
*** Dialog dibuat sendiri oleh penulis, bukan terjadi pada kejadian sebenarnya. (Tapi kalau ternyata benar adanya, itu hanyalah kebetulan semata :P)
Suster: "Coba pak, ini berapa?"
Pasien: "Duh bu, saya TK juga ga lulus, mana saya tau soal angka!"
Suster Anna pun menari dengan para suster dan pasien (yang sepertinya akan segera dinyatakan sembuh. Ya iya la.. kalo uda bisa nari pastinya dah sembuh donk!!)
Sesudah menari dengan ramainya (bukan dengan indahnya since... kayanya kata "indah" lebih cocok kalo dipake buat nari balet huehehehe :P), adegan dilanjutkan dengan John & Daisy yang baru saja keluar dari ruang dokter.
Mereka menangisi kandungan Daisy yang keguguran :(.
Daisy:
Ingin ku peluk tubuh kecilnya
Ingin ku menggendongnya
Ingin ku dengar tangisannya,
bangunkan ku di malam hari
Namun belum sempat semua itu terjadi
Ia telah pergi
Ingin ku menggendongnya
Ingin ku dengar tangisannya,
bangunkan ku di malam hari
Namun belum sempat semua itu terjadi
Ia telah pergi
... dst
Suaminya, John, berusaha menghiburnya.
John:
Istri-ku, tabahkanlah se’gnap hatimu
Tak mungkin Dia memberikan cobaanMelebihi kekuatan kita
... dstJalan kalian masih panjang
kesempatan menanti kalian di masa depan
... dstkesempatan menanti kalian di masa depan
Eee... tiba-tiba suster kepala (n the gank) datang narik tangan suster Anna n langsung maen marah-marah aje
Hai anak muda
Siapa dirimu?
Mengapa kau sibuk tak menentu?
Hai anak muda
Apa yang kamu mau?
Jangan mencoba melawan diriku
... dstMengapa kau sibuk tak menentu?
Hai anak muda
Apa yang kamu mau?
Jangan mencoba melawan diriku
Suster kepala terus memarahi Anna, fokus beralih ke Om Roy.
Aku bahagia! Aku bahagia!
Ku bahagia sebab mukjizat t’lah terjadi langit gelap jadi terang
Semua problema t’lah hilangKu diberikan kesempatan lagi!
... dstOm Roy kemudian sibuk menelepon. Fokus beralih ke Friska. Friska yang baru saja bertengkar dengan ayahnya (dokternya si Om Roy) keluar dari ruang dokter.
Ketika di jalan, tak sengaja bertabrakan dengan suster Anna. Bisa dipastikan deh, kalo 1 orang lagi bete banget n skarang ada 1 lagi yang bikin bete pastinya dia langsung marah. Yup, itu juga yang dilakukannya.. Kasian suster Anna. Habis jatuh tertimpa tangga -_-! Dimarahi orang ampe 2x!
Ketika di jalan, tak sengaja bertabrakan dengan suster Anna. Bisa dipastikan deh, kalo 1 orang lagi bete banget n skarang ada 1 lagi yang bikin bete pastinya dia langsung marah. Yup, itu juga yang dilakukannya.. Kasian suster Anna. Habis jatuh tertimpa tangga -_-! Dimarahi orang ampe 2x!
Aku benci Papa! Benci! Benci!
Mengapa, tak seorangpun mengerti
segala hal yang kurasakan di hatiPertengkaran...Pertengkaran...
hanya itu yang selalu terjadi... dst
Awalnya saya sempat bingung... Ini 2 pasien kok ga balik ke belakang panggung ya? Dari sejak adegan suster Anna loh! Apa mereka terlalu serius baca koran jadi lupa balik gituh ya?
Baru disini saya ngerti... ternyata mereka jadi penari latar buat adegan Om Senang eeh... Om Roy! :P
Dia lihat Friska sedang duduk sedih. Dia pun berusaha menghiburnya..
Usahlah susah hatimu
Usaplah air matamuBerikan senyum manismu
... dstTiba-tiba HP Om Roy bunyi lagi. Uda deh dia terima sambil jalan ke belakang panggung. Sementara itu Friska mulai mikir... dan berakhir pada kesimpulan..
Ya! Hidup ini indah
Tak perlu ku diatur olehnya
Tak perlu ku dengar omelannya
Tak perlu ku pusing akan nasihatnyaTak perlu ku diatur olehnya
Tak perlu ku dengar omelannya
... dst
----------------------------------------------------- layar ditutup
Scene 1 - SEKARANG...............
Scene 1 dibuka dengan 1 video - Om Roy didorong di atas troli dan tidak sadarkan diri. Istri dan anaknya udah pada histeris gituh. Om Roy dimasukkan ke ICU.
Sewaktu anak Om Roy membawakan minuman buat mamanya, dia berpapasan dengan Daisy dan John baru keluar dari ruang dokter. Daisy lagi hamil (lagi). Tapi kata dokter, kandungan dia lemah jadi ada kemungkinan dia bakal keguguran lagi. Mamanya John telepon menanyakan keadaan mereka dan John janji untuk membicarakan hal ini sesampainya mereka dirumah (Mereka tinggal bareng ama mamanya John).
Sementara itu, dokternya Om Roy udah balik ke ruangannya. Disana dia menjelaskan ke istri dana naknya Om Roy kalau ternyata penyakit tumor otaknya Om Roy kambuh lagi.
Fokus dialihkan ke Friska yang lagi clubbing ama teman-temannya.
Mereka bergosip ria sambil minum minuman beralkohol. Btw, yang ditengah itu kata orang-orang mukanya kaya Ivan Gunawan -_-! (Tenang saudara-saudara... itu asli cowo tulen! Dan ini cuma drama kok! Cuma emang aktingnya patut diacungi jempol. Tapi ya.. sisi negatifnya adalah: bahaya kalau sampai orang-orang kira kalo itu "lebih dari sekedar akting" -_-!)
Ini satu adegan cukup terkenal :P Disini mereka sedang mencoba membayangkan temannya yang "ngga gaul bangeeet".
Kemudian Friska membangga-banggakan pacarnya (n itu lumayan bikin teman-temannya bosan since kayanya Friska selalu ngebanggain pacarnya itu).
Mereka bergosip ria sambil minum minuman beralkohol. Btw, yang ditengah itu kata orang-orang mukanya kaya Ivan Gunawan -_-! (Tenang saudara-saudara... itu asli cowo tulen! Dan ini cuma drama kok! Cuma emang aktingnya patut diacungi jempol. Tapi ya.. sisi negatifnya adalah: bahaya kalau sampai orang-orang kira kalo itu "lebih dari sekedar akting" -_-!)
Ini satu adegan cukup terkenal :P Disini mereka sedang mencoba membayangkan temannya yang "ngga gaul bangeeet".
Kemudian Friska membangga-banggakan pacarnya (n itu lumayan bikin teman-temannya bosan since kayanya Friska selalu ngebanggain pacarnya itu).
Tuk menceritakan pada dunia tentang pujaan hatiku
Dia yang terbaik dalam hidupku dan segalanya bagiku
Tak ada yang dapat menjadi ganti dan tandingnya
Tidak juga kau papa....
... dstDia yang terbaik dalam hidupku dan segalanya bagiku
Tak ada yang dapat menjadi ganti dan tandingnya
Tidak juga kau papa....
"Katamu diriku selalu menghiasi pikiranmu siang dan malam" --> Hihihi... Saya senang ekspresi wajah teman Friska yang cowo hihihi...
Tiba-tiba telepon Friska berdering. Dari pacarnya..................... yang minta putus -_-!! Kontan berita itu bikin shock'lah, sampai HP dia jatuh. (HP maenan tentunye hehehe :P)
Apakah suster Anna bisa jadi suster yang baik lagi?
Apa Daisy n John bisa punya anak?Apa Om Roy bisa sembuh?
Apa sang dokter bisa mendapatkan anaknya kembali?Apa Friska bisa abekan lagi ama cowonya?
... to be continued
All photos taken from: GPBB Gallery
All photos taken from: GPBB Gallery
Subscribe to:
Posts (Atom)