Disana udah ditulis: Greek Masterpieces From The Louvre
Yup, patung-patung ini (Total: 124 buah) sebenarnya dari Louvre Museum di Paris. Ga kebayang gimana mereka bawanya -_-!
Ada tour guide juga. Tournya ada yang dalam bahasa Inggris, Mandarin dan Jepang. Kalau yang Inggris, untuk hari Sabtu dan Minggu adanya jam 11am, 2.30pm, 3 pm dan 4pm. Tapi pesertanya terbatas. Maksimal 15 orang. Kalau penuh, harus nunggu giliran sekitar 45 menit -_-!
Tadinya Wolfie ajak ikut tournya, tapi.. kayanya bakalan lama deh. So, kita jalan sendiri looo... Padahal kalau mau ikut, masih keburu lho..
Anyway... ukiran dan patung-patungnya kereeeen :D. Untung boleh difoto hahaha!
Beberapa ukiran ga ada penjelasannya :(. Pantes butuh tour guide -_-! Tapi ada beberapa yang saya tahu ceritanya :D. Dulu waktu SMP, saya suka banget baca buku "Mitologi Yunani". Sampai baca 2x. Satu seri ada.. kalau ga salah sih 40an buku. Dibagi jadi 3 bagian:
- Kisah para dewa & dewi (darimana asal dewa, perkawinan dan konflik antar dewa dsbnya)
- Kisah dewa & manusia (penikahan, konflik, kisah cinta antara dewa & manusia dsbnya)
- Kisah pahlawan manusia (contoh: Herkules, Jason & The Argonaut dsbnya)
Mitologi Yunani menarik juga lho... Ternyata dewa & dewi yang mereka sembah ga semuanya suci! Ada dewa yang dari kecilnya udah menipu (= Hermes), ada dewi yang suka menabur benih-benih perselisihan (=Eris) dan salah satu ulahnya adalah perang Troya yang terkenal tuuh.. Dan ada cerita yang cukup terkenal tentang perselingkuhan antara dewi Aphrodite dengan dewa Ares.
Jadi ceritanya, Aphrodite dinikahkan dengan Hephaestus (god of smithcraft). Nah, Hephaestus ini kakinya pincang dan Aphrodite ga suka ama suaminya ini, toh dinikahkan juga bukan atas keinginan dia sendiri.
Anyway.... Aphrodite akhirnya mencari 'kepuasan' diluar. Dia selingkuh ama dewa ini itu (ada beberapa sih, cuma ga inget -_-!) dan sampai melahirkan anak mereka! Salah satu skandal dia adalah dengan dewa Ares, dewa perang. Yah..bisa dibayangkan. Ares'kan dewa perang, pastinya punya body yang ok laaa. Selain punya perut 6 pack, kakinya juga bukan hanya ga pincang tapi juga pastinya berotot...
Nah, Hephaestus tau kalau mereka selingkuh. Jadi suatu hari, dia buat 1 jala yang ga kelihatan dan ditempatin di atas ranjang mereka. Nah, waktu Aphrodite dan Ares lagi diatas ranjang, ketangkap deh ama jala tsb. Wah... jadi bahan tertawaan para dewa di Olympus -_-! Pertanyaannya sekarang, kenapa Hephaestus hanya menjebak pas istrinya ama Ares? Kenapa kayanya dia diam aja pas istrinya ama PIL lainnya? well... itu saya ga tau :P.
Tapi kita juga ngga bisa sepenuhnya bersimpati ama Hephaestus, karena dia juga ngga sesuci itu :P. Hephaestus pernah berniat memperkosa dewi Athena, tapi cairan semennya jatuh ke bumi dan lahirlah Erichthonius (perpaduan antara Hephaestus dan dewi bumi, Gaia).
Menarik ya? Dewa & dewinya jelas-jelas ga 'suci', tapi tetep aja ada orang yang dengan setia menyembah mereka ....
Ok, balik ke museum :P. Ini ada foto ukiran yang.... ga jelas menceritakan apa. Malah yang kiri ga jelas bentuknya gimana -_-! Bagian kepalanya hilang, sayang sekali....
Yang ini ada 2 kemungkinan:
1. menggambarkan sopan santun di jaman Yunani. Kalau ketemu orang, harus angkat topi kasih hormat ... atau
2. orang di sebelah kiri nanya, "Topi gua bagus ngga?". Dan orang sebelah kanan bilang, "Ngga!"
(Yah...........gini deh kalau ga pake tour guide. Jadinya cuma ngira-ngira doang hahaha! :P)
Hmm... mungkin ngga sih ini menggambarkan adanya poligami di Yunani dulu? (1 cowo + 3 cewe?)
Yang ini mirip ama yang di atas..
Kaya Adam dan Hawa aja... Yang di tengah adalah pohon pengetahuan baik dan jahat... Hahaha! kalo diliat-liat, emang seperti begitu :P
Ini kaya... penyembahan kepada para dewa. Soalnya yang kanan'kan kumpulan orang (tua dan muda), terus ada sapi (korban?). Yang sebelah kiri sama-sama orang tapi ukurannya lebih gede daripada orang-orang di sebelah kanan.. Apa yang kiri itu dewa dan dewinya?
Yang ini juga kayanya seperti ukiran di atas. Sebelah kanan mungkin dewi Demeter deh (goddess of grain and fertility).
Yang ini ngga jelas banget ceritain apa -_-! Duh... kalau kaya gini, agak nyesal juga ga ikut tour. Tapi.. kalau ikut tour ntar ga keburu ke gerejanya... :(
Untuk yang ini sih saya kebetulan nemuin penjelasannya disini.
Untuk yang lainnya, cari sendiri yee :P
Apa ini orang diatas kursi roda ya?
Ini kurir, prajurit atau pahlawan ya?
Saya ga inget ada dewi yang punya sayap... Tapi pas browsing-browsing, baru tahu kalau ada yang namanya dewi Iris yang punya sayap :)
Ini katanya patung dewi Hera, istri (pertama)nya dewa Zeus.
Hmm... kalau ada 2 patung yang mirip dengan ukuran yang berbeda.... Mungkin ngga ya kalau ini sebenarnya souvenir? hihihi :P
Hera dengan 3 wajah... Lupa, wajah apa aja -_-!
Ada juga patung gede tak dikenal. Kaya yang ini, seakan-akan wajahnya yang memelas ingin berkata, "Lihat... tangan gua ilang sebelah.. "
Yang ini...ga jelas siapa. Yang pernah belajar bahasa Yunani mungkin tahu arti tulisan dibelakangnya hihihi... ;P
Patung singa yang... biasa-biasa aja :P
Patung pelempar cakram.. :)
Yang jadi model patungnya kayanya lagi mau mau ngga jadi model gituh.... -_-!
Ini...ga tau siapa (karena ga ada kepalanya jadi ga bisa dikenalin, dan kedua tangannya juga hilang jadi ga bisa diambil sidik jarinya ;P) lagi megang cornucopia. Cornucopia adalah tanduk dari kambing Amalthea yang mengalirkan harta kekayaan dari dalamnya.
Jadi ceritanya, dulu waktu masih kecil, Zeus senang main ama Amalthea. Kadang suka bergelayutan di tanduknya. Sampai suatu saat Zeus udah agak besar, pas bergelayutan, ups..... tanduk kambing tersebut tanpa sengaja terlepas karena ketarik -_-! Untuk menghibur Amalthea, Zeus menjanjikan bahwa dari tanduk tersebut akan mengalir keluar segala sesuatu yang diingini oleh Amalthea.
Tapi Amalthea malah memberikan tanduk tersebut pada Zeus yang kemudian menyerahkannya pada dewi Fortuna. Nah, dewi Fortuna ini'lah yang akhirnya memegang cornucopia dan membagikan berkat / keberuntungan yang mengalir dari dalamnya. Karena memakai penutup mata, keberuntungan yang diberikan oleh dewi Fortuna acak jatuhnya. Kadang-kadang jatuh pada orang yang memang pantas mendapatkannya, namun tak jarang jatuh pada orang yang sama sekali tak layak memperolehnya.
Kalau lihat dari kisahnya... kemungkinan orang tanpa kepala dan tangan itu adalah Zeus waktu masih muda :).
Yang ini dewi Athena, putri sulung Zeus.
Proses kelahirannya cukup menarik :)
Suatu hari Gaia mendatangi Zeus di balai para dewa dan meramalkan bahwa Zeus akan memiliki 2 orang anak dari istrinya, Methys, yang saat ini sedang mengandung (Lho kok istrinya Methys? Bukannya Hera? Well........... Hera bukan istri SATU-SATUNYA :P ). Nah, anak pertama yang sedang dikandung akan menjadi pembantu setia Zeus dalam segala hal, sedangkan anak kedua yang akan dikandung akan memberontak melawannya.
Untuk menghindari bencana yang akan menimpa dirinya kemudian Zeus mendatangi Methys. Dibuainya Methys dengan kata-kata manis sehingga dia menjadi terlena. Saat terlena itulah Zeus memeluk Methys dan menyatukannya dengan dirinya. Dengan demikian tak akan pernah ada anak kedua yang dikandung oleh Methys. Zeus telah terbebas dari bencana yang akan menimpanya.
Ketika sampai waktunya bagi Methys untuk melahirkan anaknya, Zeus merasakan sakit kepala yang tak tertahankan. Begitu tak tertahankannya sehingga akhirnya kepalanya terbelah. Dari kepalanya tiba-tiba memancar cahaya yang kemudian berubah bentuk menjadi seorang wanita muda berambut keemasan bergelombang dan bermata biru. Wanita tersebut mengenakan helm, membawa tombak dan perisai di tangannya. Zeus menamai putrinya yang baru lahir tersebut Athena.
Athena menjadi dewi kebijaksanaan dan menjadi pembantu dan penasehat utama Jupiter dalam segala hal. Kecintaannya pada kemanusiaan yang sangat besar telah melahirkan gagasan-gagasan cemerlang dari benaknya, yaitu seni, filsafat, astronomi, matematika, dan mekanika.
Athena adalah dewi yang tetap perawan karena kecintaannya pada kemanusiaan membuatnya menolak mencintai pria manapun..
Meskipun terlahir dengan senjata-senjata dan dikenal sebagai dewi perang, tapi Athena paling membenci pertempuran. Namun demikian dialah yang pertama kali akan terjun ke medan perang bila kemanusiaan dan perdamaian terancam bahaya.
Athena'kan dewi perang, nah Ares'kan dewa perang. Kalau mau diadu, kira-kira siapa yang menang hayooo...? Jawabannya: Athena. Why? Well... Ares memang kuat, tapi dia hanya mengandalkan fisik alias errr..... ga pake otak. Kalau Athena, dia bisa berperang, tapi dia juga pake otak. Makanya Ares kalah karena ya... Athena pake strategi dan taktik sementara Ares pake cara bar-bar.. (typical man vs woman ga sih? ;P). Hohoho... bercanda ding. Para pria harap jangan tersinggung ;P
Nah, yang ini Cupid, salah satu anak Aphrodite dan Ares.
Perkawinan Aphrodite dan Ares melahirkan anak-anak yang seperti selalu dikatakan bahwa batas antara cinta dan kebencian amatlah tipis, yaitu Cupid - dewa asmara; Anteros - dewa nafsu birahi; Hymen - dewa perjodohan; Hermione - pembawa harmoni; Phobos dan Deimos -ketakutan dan teror; serta Bellona - dewi perang yang menjadi kusir kereta ayahnya.
Gile ye... Kalau dilihat, anaknya banyak benerrr.. Padahal Ares'kan bukan suami sah Aphrodite -_-!
Kalau lihat di film cartoon atau karikatur, biasanya Cupid kerjaannya memanah orang dengan panah asmara. Padahal dia ga hanya punya panah asmara aja lho... Mari simak 1 kisah menarik waktu Cupid ngerjain Apollo.
Pada suatu hari Apollo sedang berlatih memanah di lereng Gunung Parnassus. Tiba-tiba Cupid datang dan ikut-ikutan membidikkan panahnya ke sasaran panah Apollo. Apollo menjadi gusar dan mengusirnya. Merasa terhina Cupid kemudian berniat membalas Apollo. Ditunggunya kesempatan untuk mempermainkan Apollo tiba.
Ketika itu Daphne, putri dewa Sungai Peneus, sedang memetik bunga bersama dayang-dayangnya di tempat Apollo berlatih. Melihat hal tersebut Cupid segera membidikkan panah penimbul cintanya pada Apollo yang seketika itu jatuh hati pada Daphne. Sedangkan pada diri Daphne, Cupid membidikkan panah penolak cinta sehingga dia justru ketakutan melihat Apollo.
Daphne berlari menghindari Apollo yang bermaksud mendekatinya. Semakin Apollo berusaha semakin kencang pula Daphne berlari, sampai akhirnya tibalah dia di tepian sungai dan memohon pada ayahnya agar menyembunyikannya dari pandangan Apollo. Peneus kemudian mengubah putrinya menjadi sebatang pohon yang kini dikenal sebagai pohon laurel atau pohon salam.
Ketika Apollo sampai ke tempat itu dia tidak menjumpai Daphne. Hanya dijumpainya sebatang pohon laurel berdiri dengan kokoh di tempatnya. Apollo yakin bahwa pohon itu adalah penjelmaan pujaan hatinya yang menolak cintanya. Hatinya berduka namun toh dia tidak dapat menepis rasa cintanya pada Daphne. Dipetiknya beberapa ranting pohon tersebut dan dirangkainya daun-daunnya menjadi mahkota yang kemudian dikenakannya di atas kepalanya.
Sejak saat itu Apollo selalu tampak mengenakan mahkota dari rangkaian daun laurel untuk mengenang cinta pertama yang gagal diraihnya. Karena Apollo adalah dewa musik maka penghargaan atas prestasi dalam bidang seni di zaman dahulu seringkali berupa mahkota dari rangkaian daun laurel.
Jadi... Cupid ternyata punya 2 macam panah :D ...
Patung ini disebut Apollo Sauroctonos (The 'Lizard-Slayer'), terlihat kaya siap menangkap kadal gede itu. Katanya sih ada kemungkinan Apollo disini sedang memainkan perannya sebagai pemberantas hama -_-! (selain memberantas tikus dan belalang). Tapi, saya ga pernah dengar peran Apollo yang satu ini deh :P
Anyway... Ternyata Apollo ga hebat-hebat banget tuch! Buktinya, katanya dia memberantas kadal, mannnaaaa.... Dari jaman dia ampe sekarang kok kadal masih eksis? >:(. Harusnya kalau dia emang hebat, yang namanya kadal udah tinggal nama doank donk kaya dinosaurus >:(
Masih ada beberapa patung lagi yang... ngga dikenal -_-! Tapi lumayan bagus :D
Yang ini namanya Venus of Arles. Tangan kirinya lagi pegang apel emas yang didapat waktu perselisihan ama dewi Athena dan dewi Hera.
Waktu itu, Zeus sedang mengadakan pesta. Tapi dewi perselisihan - Eris, ngga diundang. Karena BT, akhirnya Eris berusaha cari gara-gara. Dia menjatuhkan sebuah apel emas bertuliskan "untuk yang tercantik" yang akhirnya diperebutkan oleh dewi Athena, Hera dan Aphrodite.
Mereka meminta Zeus menilai, siapa yang paling cantik. Tapi Zeus menolak dan menyuruh mereka menanyakannya pada Paris.
Maka dibawalah mereka oleh dewa Hermes ke Mount Ida. Mereka berdua merayu Paris untuk mendapatkan apel tersebut. Hera menawarkan kedudukan sebagai raja di Eropa dan Asia. Athena menawarkan kebijaksanaan dan kemampuan dalam berperang. Aphrodite menawarkan cinta dari wanita tercantik di dunia, yaitu Helen dari Sparta - istri dari raja Yunani, Menelaus.
Paris menerima tawaran Aphrodite dan memberikan apel emas tersebut sekaligus menjadikan Aphrodite sebagai pemenang kontes kecantikan tsb. Selanjutnya pasti udah pada tau. Gara-gara si Paris suka ama si Helen, jadi deh perang Troya -_-!
Ketemu 1 ukiran lagi. Kali ini menceritakan tentang kisah cinta yang cukup terkenal antara Orpheus & Eurydice. Btw, di ukirannya'kan ada 3 orang. Nah, yang kiri itu dewa Hermes..
Orpheus, raja Thrace, adalah putra Apollo dengan Calliope - dewi musik dan puisi epik. Di zamannya tak ada orang yang dicintai oleh semua makhluk lebih daripada Orpheus. Sebab selain tampan dan berbudi luhur, Orpheus merupakan pemusik yang handal. Ketika dia memainkan liranya, tak satupun yang tidak terpesona dibuatnya.
Suatu hari, ketika sedang berjalan-jalan dalam hutan, Orpheus berjumpa dengan Eurydice, seorang peri hutan yang jelita. Mereka berdua saling terpesona dan jatuh cinta. Mereka kemudian menikah.
Sayangnya, kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama. Para Parcae - dewi-dewi takdir, yang keras hati telah memutuskan riwayat Eurydice harus berakhir sampai di sini saja. Pada suatu hari ketika mereka sedang berada di hutan, Eurydice digigit oleh ular berbisa dan meninggal.
Karena cintanya pada Eurydice, Orpheus lalu memutuskan pergi ke Hades, kerajaan orang-orang mati, untuk menjemput kembali jiwa Eurydice. Banyak orang berusaha membujuk agar dia mengurungkan niatnya, mengingat bahwa tidak ada yang bisa mengubah keputusan Hades.
Tapi tekad Orpheus sudah bulat.
Ketika dia mau melangkah masuk ke dalam kegelapan gua di kaki Gunung Avernus yang berhubungan dengan Hades, dia bertemu dengan Hermes, duta dewa yang bertugas mengantar jiwa-jiwa menuju ke Hades. Seperti yang lain, Hermes juga membujuk Orpheus membatalkan niatnya. Dia mengingatkan bahwa Hades buta terhadap penderitaan manusia dan tuli terhadap isak tangis mereka. Dan memperingatkan Orpheus bahwa mungkin kekecewaanlah yang akan menanti di ujung perjalanannya. Tetapi keteguhan hati Orpheus tak tergoyahkan. Dia meminta Hermes untuk mengantarnya pada Hades. Akhirnya Hermes pun setuju.
Setelah berjam-jam menembus kesenyapan dan kegelapan di sekeliling mereka, tibalah mereka di tepian Sungai Styx, sungai suci yang harus diseberangi para jiwa agar sampai di Hades. Dari jauh tampak sosok kurus Charon, dewa yang bertugas menyeberangkan jiwa-jiwa, menepikan perahunya. Mulanya dia menolak menyeberangkan Orpheus karena Orpheus adalah makhluk hidup yang tidak boleh masuk ke dalam kegelapan Hades. Orpheus hanya terdiam, kemudian dia memainkan liranya. Suara yang demikian jernih bergema di kesunyian Hades. Akhirnya Charon mengijinkan Orpheus menaiki perahunya sambil terus memainkan liranya diikuti oleh Hermes.
Akhirnya sampailah mereka di depan gerbang Hades. Hal yang sama terjadi pada Cerberus. Anjing penjaga gerbang Hades (berkepala tiga dan berekor ular) - yang termashyur karena kegarangannya terhadap makhluk yang mencoba memasuki atau jiwa-jiwa yang berusaha keluar dari Hades - tersebut terbuai oleh musik Orpheus sehingga mengizinkannya lewat...
Di Hades Orpheus menjumpai pemandangan yang suram tak menyenangkan. Tampak olehnya jiwa-jiwa berbaris menunggu keputusan dijatuhkan oleh Justitia, dewi keadilan, dan Hakim-hakim Hades bagi mereka apakah mereka harus melanjutkan hidup di Tartarus (neraka) atau di Padang Elysium (surga) sesuai dengan perbuatan mereka semasa hidup.
Duduk di atas takhta, Hades yang keras hati. Di sampingnya duduk Persephone - ratu Hades. Di sekeliling mereka berdirilah tiga Eumenides : Tisiphone, Megaera, dan Alecto, yaitu dewi-dewi pembalasan yang bertugas menghukum jiwa-jiwa yang semasa hidupnya berbuat jahat.
Hades tentunya marah melihat ada manusia yang masih hidup datang ke dunia orang mati. Segera Orpheus menjelaskan siapa dirinya dan maksud kedatangannya. Kemudian Orpheus mulai memainkan liranya. Dalam sekejap semua makhluk di Hades terdiam. Tak ada satupun yang bersuara. Semuanya seakan terbius oleh permainan lira Orpheus dan suaranya yang mengalun merdu. Hades sendiri, yang telinganya terbiasa oleh ratapan jiwa-jiwa yang menangisi orang-orang yang mereka tinggalkan, tersentuh hatinya oleh nyanyian Orpheus.
Tiba-tiba terdengar satu suara menyeruak keheningan di antara yang hadir. Dari barisan para jiwa muncullah Eurydice yang segera berlari mendapatkan kekasihnya. Hades bangkit dari tahtanya dan dengan suara berat bersumpah akan mengabulkan apapun permohonan Orpheus. Orpheus memohon agar jiwa Eurydice boleh kembali bersamanya ke dunia untuk melanjutkan hari-hari bahagia mereka. Hades pun menyetujuinya, dengan syarat, jiwa Eurydice harus berjalan mengikuti Orpheus kembali ke dunia manusia. Tapi Orpheus tidak boleh menengok ke belakang, ke arahnya, selama dia berada dalam kegelapan Hades. Jika syarat ini dilanggar, maka Eurydice akan kembali ke Hades saat itu juga.
Orpheus menyanggupi syarat yang tampaknya ringan tersebut. Kemudian pasangan kekasih tersebut meninggalkan Hades. Gerbang Hades yang dijaga Cerberus telah mereka lewati, demikian pula Sungai Styx telah mereka seberangi. Sejauh itu Orpheus sanggup menahan diri untuk tidak menengok ke belakang. Namun semakin jauh mereka meninggalkan kegelapan di belakang, semakin gelisahlah hati Orpheus diusik keragu-raguan. Apakah jiwa Eurydice mengikutinya?
Akhirnya, tak tahan oleh keragu-raguan yang mengusik hatinya, Orpheus melanggar syarat yang diberikan oleh penguasa Hades. Dia menoleh ke belakang untuk melihat jiwa Eurydice. Orpheus melihat bayangan Eurydice memudar dalam kegelapan Hades. Sia-sia lengannya terulur mencoba menggapai jiwa Eurydice. Bayangan Eurydice telah sirna. Dia berlari kembali mencoba mengejarnya. Sampai di tepian Sungai Styx dia memohon dengan ratapan pada Charon agar bersedia menyeberangkannya. Namun kesempatan kedua tak pernah ada bagi Orpheus. Charon menulikan telinganya terhadap permohonan Orpheus. Akhirnya karena lelah meratap dan memohon, Orpheus kembali ke tempatnya kehilangan Eurydice untuk kedua kalinya. Dan sungguh ironis! Ditemukannya liranya menggeletak hanya dua langkah dari tempat yang disinari matahari :(
Orpheus kembali ke dunianya. Hari-harinya dijalaninya dengan murung dan penuh duka. Suatu ketika tibalah Orpheus di suatu desa yang sedang merayakan festival untuk menghormati Bacchus, dewa anggur dan keriangan. Para wanita yang hadir dalam festival tersebut membujuk Orpheus agar memainkan liranya untuk mengiringi hymne suci bagi Bacchus. Dalam dukanya Orpheus menolak. Rupanya penolakan tersebut menimbulkan amarah bagi wanita-wanita pemuja Bacchus. Dalam keadaan mabuk oleh anggur yang mereka minum dalam festival, mereka menyerang Orpheus dengan golok dan sabit dan mencabik-cabiknya beramai-ramai.
Ketika sadar para wanita tersebut terkejut dengan apa yang telah mereka perbuat. Namun terlambat! Orpheus telah mereka bunuh. Jiwa Orpheus yang meninggalkan tubuhnya meluncur ke kegelapan Hades. Di sana jiwanya bertemu dan bersatu dengan jiwa Eurydice. Meskipun kegembiraan dan keceriaan tak dikenal di Hades yang suram, namun jiwa Orpheus berbahagia dengan jiwa Eurydice, sebab cinta mereka telah mengalahkan maut itu sendiri.
Dan lira Orpheus? Lira tersebut terbawa ombak sampai ke Pulau Lesbos dan terdampar di pantainya. Berhari-hari bahkan berbulan-bulan alat musik itu tergeletak di sana. Ketika debur ombak terus menyentuh dawai-dawainya dengan berirama, terciptalah melodi-melodi indah yang mengalun sampai ke telinga Apollo yang lalu memungut lira putranya tersebut dan meletakkannya di angkasa, di antara bintang-bintang, menjadi rasi bintang Lira.
Yup, demikianlah kisah cinta Orpheus dan Eurydice yang tragis. Berakhir dengan... happy end?
Ok, balik ke museum... Yang ini adalah permainan orang Yunani. Saya juga ga tau cara mainnya gimana, soalnya saya belum lahir :P
Ini Anacreon. Sastrawan juga. Dia lahir di Teos, Asia Minor. Yang tersisa dari karya-karyanya hanyalah beberapa lagu cinta.
Kalau dilihat dari tampang, orangnya kaya pemabuk. Ngga nyangka kalo dia bisa nulis love songs hihihi................
Well, don't judge a book by its cover :P
Mau tahu tampangnya Aristoteles? Ini dia niiih :D
He was a Trojan prince, son of the eponymous King Tros of Dardania, and of Callirrhoe.
Katanya sih dia cuakeeeeep buanget. Sampai-sampai Zeus 'jatuh hati' dan menculik dia di Mount Ida in Phrygia. Dia dibawa ke Olympus (tempat tinggal para dewa) dan dijadiin juru minum para dewa.
Papanya tentu saja merasa kehilangan banget. Akhirnya Zeus mengutus Hermes untuk memberikan 2 immortal horses. Dan juga menjelaskan kalau anaknya sekarang udah jadi juru minum para dewa, dah jadi immortal.
Patung kepala Aphrodite ini disebut "Kaufmann Head". Kayanya sih ini copy buatan Romawi dari patung The Knidian Aphrodite yang hilang.
Ini peta waktu jaman Yunani kuno.
Ini double portrait of Aristophanes and Sophocles.
Jaman Yunani kuno udah ada seni theatre. Berikut adalah topeng-topeng yang digunakan, untuk keterangan selengkapnya silakan baca penjelasan di bawah gambarnya ;P
Kalau tertarik ama kisah para dewa Yunani lainnya, bisa baca di http://forum.kafegaul.com/archive/index.php/t-124937.html
To be continued.............
No comments:
Post a Comment