Malam ada kebaktian di Chapel. Suasana Chapel dibuat agak temaram, membantu jemaat untuk merenungkan penderitaan Yesus di salib..
Selain itu, alat musik yang digunakan juga ngga banyak. Hanya 3 gitar dan 1 piano. Jadi, suasananya benar-benar khidmat..
Firman Tuhan dibawakan oleh Pr. Budianto, dengan tema "Mengapa Kristus Mau Menanggung Dosaku?".
Sempat diputarkan 1 video klip pendek dari film Chekoslovakia, berjudul Most ("The Bridge"). Bercerita tentang seorang pria yang hidup dengan putra semata wayangnya. Sang ayah bekerja sebagai petugas rel kereta api yang bertugas menurunkan jembatan ketika kereta apinya datang.
Suatu hari, kereta apinya datang terlalu cepat dari yang dijadwalkan. Sang anak memanggil ayahnya untuk menurunkan jembatannya. Tapi sang ayah ngga denger anaknya teriak-teriak. Jadi, anaknya pergi untuk menurunkan jembatan tersebut (kayanya pake cara manual gituh). Tapi anaknya terjatuh kedalam celah antara jembatan dan mesin untuk menurunkan jembatan tersebut.
Ayahnya yang menyadari bahwa kereta apinya datang terlalu cepat, lalu bergegas menurunkan jembatannya. Tapi tunggu dulu! Dia lihat anaknya terjatuh dicelah antara jembatan dan mesin! Kalau dia menurunkan jembatannya, maka anaknya akan terjepit dan mati! Tapi kalau dia ngga menurunkan jembatannya, maka orang-orang didalam kereta api akan mati!
Jadi mana yang harus dia pilih?
Coba kita lihat trailer berikut....
Mari kita lihat detik-detik ketika ayahnya bergumul........ (Bagian ini yang diputar waktu kebaktian, trailer diatas saya cari sendiri :P)
Untuk review film ini, bisa dilihat di link berikut: http://www.christianitytoday.com/movies/reviews/most.html
Film tersebut benar-benar menggambarkan pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib. Sesudah nonton film itu sebentar, dilanjutkan dengan khotbah.
Sama seperti cuplikan film tadi dimana orang-orang didalam kereta api tersebut hanya tahu kalau jembatan tersebut diturunkan, dan kereta api melewatinya dengan selamat. Tapi...mereka tidak tahu bahwa dibalik itu semua, ada pengorbanan seorang ayah yang kehilangan anak tunggalnya. Begitu pula dengan pengorbanan Tuhan Yesus, ngga semua orang tahu unless ada yang memberitakannya....
13 Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.
14 Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan
15 Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"
- Roma 10: 13-15
Apakah kita mau memberitakannya? Ataukah kita hanya mau berdiam diri dalam comfort zone kita setelah apa yang Dia lakukan bagi kita?
Sesudah khotbah, dilanjutkan dengan persembahan pujian dari PS Gita Agape.
Sesudah kebaktian selesai, kita saat teduh dan keluar dari Chapel dengan tenang. Jemaat diharapkan tidak mengobrol sesudah kebaktian selesai, agar apa yang didapat selama kebaktian ini bisa direnungkan dalam perjalanan pulang.
Sayang Wolfie ga ikut karena sakit -> karena stress -> karena papernya blom beres ... -_-!
加油 啊, Wolfie..
Selesai kebaktian, ya pulang loo... Sendirian... :(
Pengen ada Wolfie.. Pengen bisa doa bareng.. Pengen pulang bareng.. Hix, Wolfie... :'~~~(
我 很好想 你, 哦....
No comments:
Post a Comment