Hari ini boss saya traktir 1 department kita lunch.
Dia menang 4D - $20K. Dia tarohannya pake nomor plat mobil dia.
Pas lunch, hanya department saya aja yang diajak makan. Semua 'penghuni' lt 3 doank. Kita diajak makan seafood di 1 hawker centre di daerah Marsling. Kata 1 colleague saya, tempatnya di 'ulu-ulu' alias terpencil :P. Waktu ditanya ke 1 manager saya, dia bilang kalo disitu makanannya murah...
Kita makan 8 macam sayur: kaki babi kecap, sup (ada haisom, jamur dsbnya), kangkung balacan, tahu jepang hotplate, ikan hotplate, udang sereal, ngohyang, dan desertnya talas yg dilapisin ama kacang+gula pasir. Gile...kenyang banget. Apalagi desertnya 'berat' gituh. Emang sih manis, tapi talas gitu lhooo... -_-!
1 colleague saya baru dapat kecelakaan kecil jumat kemarin. Dia ketabrakan, pas pake company bus. Sempat MC 2 hari. Pas dia balik, saya cerita ke dia kalo boss kita menang 4D, dan di SG dipercaya kalo nomor mobil yg kecelakaan itu biasanya suka 'keluar'. Eee...si colleague saya bilang, "Ooooh pantes, pas saya cerita kalo saya dapat kecelakaan, si boss nanya nomor mobilnya berapa?". But anyway...si bos toh masang nomor mobil dia sendiri -_-!
Tuntutan hidup di SG emang tinggi, makanya kalo liat ada antrian yang puanjuaanng apalagi menjelang CNY, jangan kaget or bertanya-tanya.. pasti itu antrian yang mo beli lotre.
1 colleague saya cerita... dia kadang suka di'kerjain' ama customer dia. Disuruh datang jauh-jauh hanya untuk melakukan hal yang sepele. Dia bilang kalo kerja itu bener-bener susah... kalo dia menang TOTO, dia mo buka butik, lebih enak. Loe mau ya loe beli, ga mau ya udah loe pegi aja sono, toh ada orang laen yang mo beli juga...
Colleague saya yang lain malah suka beli 4D kalau kita baliknya cepet (Soalnya mereka hanya jualan ampe jam 6pm). Waktu CNY, dia suruh saya beli juga -_-! Katanya hadiahnya SGD 11jt! Tapi kalau mau beli, harus ke "lucky place". Dia bilang, ada tempat-tempat yang memang membawa keberuntungan, kaya misalnya di Yishun. Nah, udah sekitar 6 -7 orang yang beli lotre disana keluar sebagai pemenang utama -_-!
Well, biaya hidup di SG yang tinggi memang pada akhirnya membuat kita tergiur untuk mendapatkan uang dengan cara apapun! Orang memang maunya serba instant sih. Tapi sedih juga melihat mereka "dikendalikan" oleh uang. Ada yang jadi workacholic, jadi wanita penghibur, main judi, main lotre dsbnya.
Saya sendiri.. ga bisa bilang kalau saya GA PERNAH memikirkan untuk cari uang dengan cara instant, kaya beli lotre. Dengan biaya hidup yang tinggi, gaji yang seadanya dan impian yang tinggi, sangat sulit untuk bisa berserah 100% sambil bilang ,"Yes God, You are my provider". Saya masih bergumul... Kekuatiran akan hari esok selalu ada. Sampai aksi penghematan pun dilakukan untuk tabungan masa depan. Ga jarang saya berharap bisa dapat "durian runtuh" (yang jatuhnya pas didepan saya, kalau diatas kepala'kan sakit ;P).
Tapi kembali menyadari bahwa hidup yang ga selalu mulus ini dan perjuangan yang saya lakukan selama ini adalah untuk membentuk saya menjadi orang yang lebih kuat dan mandiri, bukan menjadi lemah dan manja. Ditengah kehidupan yang ga mudah ini, Tuhan sedang membentuk saya.
Saya percaya bahwa.. Tuhan membentuk kita dari lingkungan kita. Keluarga yang kita punya, teman yang datang dan pergi dalam kehidupan kita, pengalaman yang kita miliki, orang-orang yang menyebalkan yang pernah kita jumpai, bahkan orang asing yang kita temui yang mungkin kita kira ngga ada hubungan / pengaruhnya ama kita (misalnya kasir di supermarket dsbnya), itu semua sudah Tuhan rencanakan masuk kedalam kehidupan kita untuk membentuk kita (dan juga membentuk mereka).
Seringkali karena kesibukan, kita menjadi tidak peka terhadap lingkungan sekitar. Padahal kalau saja kita mau memperhatikan, banyak yang bisa kita pelajari. Seringkali kita lebih berfokus pada diri sendiri yang akhirnya membuat kita jadi penggerutu. Ga pernah puas. Apalagi kalau udah masalah duit. Kayanya ga akan pernah cukup deeeh....
Padahal banyak lho orang yang pendapatannya mungkin dibawah kita tapi bisa tetap happy. Dan bisa dilihat bahwa orang yang ga dikontrol oleh uang, ga fokus ke diri sendiri, malah bisa jadi berkat bagi orang lain. Tapi mungkin kita ga terlalu menyadarinya karena ya.. kita ga peka aja.
Saya sendiri lagi belajar untuk peka terhadap lingkungan sekitar. Berusaha ngga terlalu mikirin masalah / diri sendiri. Suatu kali, waktu lagi ngantri di supermarket, saya lihat kasir tempat saya ngantri itu orangnya ramaaah banget. Beda laa ama kasir lainnya. Padahal itu udah agak malam, pastinya dia juga cape uda kerja dari pagi - jam 8.30an - dan masih harus kerja sampai jam 10pm! Tapi dia masih tersenyum, menyapa customer satu persatu. Dan saya yang tadinya udah cape dan malas dan agak BT, jadi kehibur dan bisa tersenyum balik ama dia. Mood saya seketika jadi bagus lagi gara-gara dilayani oleh kasir yang ramah itu. Ini bukan karena mereka harus 'service with a smile' lho! Tapi... apa yang dia lakukan adalah tulus (Saya bandingin ama pegawai lain yang pake pin gede bertuliskan 'service with a smile' tapi mukanya cemberut -_-!)
Saya yakin bahwa... dia melakukan itu bukan karena uang. I mean... gaji dia ama pegawai lainnya mungkin sama atau mungkin dia dibawah dari yang lain karena dia masih baru. Tapi toh pegawai senior lainnya ga kasih service sebaik dia. Jadi pastinya motivasi dia untuk menyapa para customernya dan melayani dengan baik bukanlah untuk uang semata.
Disana saya belajar bahwa... jangan sampai gara-gara uang atau kerjaan yang membosankan atau boss / colleagues yang menyebalkan, pada akhirnya bikin kita BT dan malah bisa bikin orang lain BT juga. Jangan sampai itu semua mengontrol kita. Pernah dengar kalau senyum itu menular? Well... BT juga bisa menular lho! Kalau kita BT, otomatis itu akan terlihat dari sikap dan omongan kita yang akhirnya mempengaruhi orang lain juga (yang akhirnya kebawa BT juga -_-!).
Salah satu kunci kebahagiaan dalam hidup adalah tahu bagaimana bersyukur. Semoga saya bisa mensyukuri apa yang saya miliki dan ngga menggerutu terus. Tuhan udah begitu baik ama saya, masa saya membalasnya dengan menggerutu? Dan untuk masalah ekonomi, well.... saya akan mengusahakan (bukan hanya menunggu) supaya durian itu jatuh, didepan saya tentunya :P.
Wednesday, April 16, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment